Home » » FILSAFAT PENGETAHUAN EPISTIMOLOGI

FILSAFAT PENGETAHUAN EPISTIMOLOGI

/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Pengertian Epistemologi
u Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos.
u Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori.
u Dengan demikian epistemologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan.
u Epistemologi dapat juga diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar (theory of knowledges).
u Istilah epistemologi dipakai pertama kali oleh  J.F. FERIERE untuk membedakannya dengan cabang filsafat lain yaitu ontologi (metafisika umum).
u Filsafat pengetahuan (Epistemologi) merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah hakikat pengetahuan.
u Epistemologi merupakan bagian dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-, batas, sifat-sifat  dan kesahihan pengetahuan.
u Objek material epistemologi adalah pengetahuan
u Objek formal epistemologi adalah hakekat pengetahuan

              Istilah lain yang setara dengan pengertian epistemologi
u Logika material, usaha untuk menetapkan kebenaran dari suatu pemikiran ditinjau dari segi isinya. Lawannya adalah logika formal (menyelidiki bentuk pemikiran yang masuk akal).
u Kriteriologia: ukuran untuk menetapkan benar tidaknya suatu pemikiran atau pengetahuan tertentu.
u Kritika Pengetahuan: pengetahuan yang berdasarkan tinjauan secara mendalam, berusaha menentukan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan manusia.
u Gnoseologia (gnosis = keilahian)  : ilmu pengetahuan atau cabang filsafat yang berusaha untuk memperoleh pengetahuan mengenai hakikat pengetahuan, khususnya mengenai pengetahuan yang bersifat keilahian.



Pengertian Pengetahuan (Etimologi)
u Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris : knowledge, yang berarti kepercayaan yang benar.  Episteme
u Dalam pengetahuan harus ada subjek (kesadaran untuk mengetahui sesuatu) dan objek (sesuatu yang dihadapi sebagai hal yang ingin diketahui).
u Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya.
u Semua pengetahuan hanya dikenal dan ada dalam pikiran manusia.

              Pengertian Pengetahuan (Terminologi)
u Menurut Sidi Gazalba:  pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu.  Pekerjaan tahu adalah hasil dari kenal, sadar, insyaf, mengerti dan pandai.
u Dalam kamus filsafat: pengetauhuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri
u  

TERJADINYA PENGETAHUAN
Terjadinya pengetahuan dapat bersifat:
u  a priori yang berarti pengetahuan yang terjadi tanpa adanya atau melalui pengalaman, baik pengalaman indera maupun pengalaman batin.
u a posteriori pengetahuan yang terjadi karena adanya pengalaman.

Terjadinya pengetahuan menurut John Hospes:
  1. Pengalaman indera (sense experience).  Sumber pengetahuan yang berupa alat2 untuk menangkap objek pengetahuan dari luar diri manusia melalui kekuatan indra.
  2. Nalar (Reason), merupakan suatu corak berfikir untuk menggabungkan dua pengetahuan atau lebih dengan maksud untuk memperoleh pengetahuan baru.
  3. Otoritas (authority), pengetahuan yang terjadi karena wibawa seseorang sehingga orang lain mempunyai pengetahuan.
  4. Intuisi (intuition), pengetahuan berasal dari kemampuan manusia yang berupa proses kejiwaan dengan tanpa suatu rangsangan atau stimulus.
  5. Wahyu (revelation), pengetahuan diperoleh dari kepercayaan terhadap sesuatu yang diyakini berasal dari Tuhan melalui rasul.
  6. Keyakinan (Faith).  Keyakinan merupakan kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan. 
Jenis Pengetahuan
Menurut Soemargono (1983), pengetahuan dibagi menjadi:
  1. Pengetahuan non ilmiah, yaitu pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara yang tidak termasuk ilmiah.  Biasanya berupa pengetahuan yang diperoleh dari alat panca indra, atau pengembangan dari pemikiran, atau dari intuisi.
  2. Pengetahuan ilmiah, biasanya disebut ilmu yang merupakan hasil pemahaman manusia dengan menggunakan metode ilmiah.

Tingkatan pengetahuan menurut Plato
  1. Pengetahuan eikasia (khayalan), yaitu pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau gambaran.  Misalnya khayalan seseorang yang menjadi kaya.
  2. Pengetahuan Pistis (substansial), yaitu pengetahuan yang mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia kenyataan atau hal-hal yang dapat diindrai secara langsung.
  3. Pengetahuan dianoya (matematik/pikir), yaitu suatu pengetahuan yang tidak hanya pada objek yang yang tampak, tetapi juga terletak pada bagaimanan cara berpikirnya.
Pengetahuan Noesis (filsafat), hampir sama dengan pengetahuan  pikir, tetapi tidak lagi menggunakan pertolongan gambar  atau diagram tetapi sudah menggunakan pikiran yang sudah abstrak
              Jenis Pengetahuan menurut Aristoteles
  1. Pengetahuan produksi (seni)
  2. Pengetahuan praktis (etika, ekonomi, politik)
  3. Pengetahuan teoritis (fisika, matematika dan metafisika)

Jenis pengetahuan menurut Burhanuddin Salam:
  1. Pengetahuan biasa (common sense), yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari melalui inderawi.
  2. Pengetahuan ilmu atau ilmu
  3. Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang diperoleh secara kontemplatif dan spekulatif yang menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu.
  4. Pengetahuan agama, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat rasul-Nya dan diyakini kebenarannya.

Jenis Pengetahuan
Menurut Soemargono (1983), pengetahuan dibagi menjadi:
  1. Pengetahuan non ilmiah, yaitu pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara yang tidak termasuk ilmiah.  Biasanya berupa pengetahuan yang diperoleh dari alat panca indra, atau pengembangan dari pemikiran, atau dari intuisi.
  2. Pengetahuan ilmiah, biasanya disebut ilmuyang merupakan hasil pemahaman manusia dengan menggunakan metode ilmiah.
Plato membagi pengetahuan menurut tingkatannya, yaitu:
  1. Pengetahuan eikasia (khayalan)
  2. Pengetahuan Pistis (substansial)
  3. Pengetahuan dianoya (matematik)
  4. Pengetahuan Noesis (filsafat)

HAKEKAT PENGETAHUAN
u Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu,
u Manusia mengembangkan pengetahuan untuk mengatasi kebutuhan kelangsungan hidupnya, dan tujuan hidupnya.
u Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut dan kemampuan berfikir menurut alur tertentu (nalar).

SUMBER PENGETAHUAN
  1. RASIONALISME
-          Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan dapat dipercaya adalah akal (rasio).
-          Pengalaman hanya dapat meneguhkan pengetahuan yg didapat dari akal.
-          Metode pengetahuan bersifat deduktif
-          Filusufnya pengikut aliran ini antara lain: Rene Descartes,  Spionoza dan Leebniz.
-          Tiga ide yang ada pada manusia menurut Descartes: (1) innate ideas, yaitu ide yg dibawa manusia sejak lahir, (2) adventitous ideas, adalah ide yang berasal dari luar manusia, dan (3) factitious ideas, yaitu ide yang dihasilkan fikiran itu sendiri.

2.          EMPIRISME
-          Empeirikos = pengalaman (Yunani)
-          Empiris atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman batin maupun lahir.
-          Akal hanya bertugas mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman.
-          Metode yang diterapkan adalah induktif.
-          Filusuf aliran empirisme antara lain: John Locke, David Hume, William James.

  1. INTUISI
u Intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi. Pengetahuan intuisi diperoleh lewat perenungan dan pemikiran yang konsisten
u Kemampuan intuisi mirip dengan insting tetapi berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya.
u Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan
u Pengetahuan yang diperoleh dari intuisi dapat digunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan.
u Mirip dengan intuisi adalah ilusi yang dalam slam disebut Ma’rifah, yaitu pengetahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan dan penyinaran

  1. WAHYU
u Adalah pengetahuan yang disampaikan Tuhan kepada manusia lewat perantaraan Nabi/Rasul
u Pengetahuan dari Wahyu sangat diyakini kebenarannya karena datang dari Tuhan dan diberikan melalui nabi yang suci jiwanya.
u Wahyu berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh pengalaman, maupun yang mencakup masalah yang transdental seperti penciptaan manusia, kehidupan setelah mati.
u Bagi manusia, wahyu harus diyakini dulu kebenarannya, baru kemudian dilakukan pengkajian-pengkajian untuk mencari bukti-bukti atau logikanya

            ALIRAN DALAM PENGETAHUAN
  1. RASIONALISME
-          Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan dapat dipercaya adalah akal (rasio).
-          Pengalaman hanya dapat meneguhkan pengetahuan yg didapat dari akal.
-          Metode pengetahuan bersifat deduktif
-          Filusufnya pengikut aliran ini antara lain: Rene Descartes,  Spionoza dan Leebniz.
-          Tiga ide yang ada pada manusia menurut Descartes: (1) innate ideas, yaitu ide yg dibawa manusia sejak lahir, (2) adventitous ideas, adalah ide yang berasal dari luar manusia, dan (3) factitious ideas, yaitu ide yang dihasilkan fikiran itu sendiri.

       2.  EMPIRISME
-          Empeirikos = pengalaman (Yunani)
-          Empiris atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman batin maupun lahir.
-          Akal hanya bertugas mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman.
-          Metode yang diterapkan adalah induktif.
-          Filusuf aliran empirisme antara lain: John Locke, David Hume, William James.
3.  KRITISME
-          Aliran ini mencoba menengahi pertentangan antara empirisme dan rasionalisme.
-          Filusuf penggagasnya adalah Immanuel Kant.
-          Menurut Kant, peranan akal sangat besar, terutama dalam pengetahuan a priori,  baik yang sintesis maupun analisis.  Peranan empiris pada pengetahuan aposteriori.
4. POSITIVISME
-          Positivisme berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual dan yang positif.
-          Yang kita ketahui secara positif adalah segala yang tampak, segala gejala-gejala.
-          Kita tidak perlu mempertanyakan hakikat atau kepada penyebab sebenarnya dari gejala.  Yang terpenting adalah melihat fakta gejala tersebut dan menyelidiki hubungan satu sama lain dari gejala itu.
-          Tokoh filusuf positivisme adalah August Comte.Menurutnya perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam tiga tahap, yaitu teologis, metafisis dan ilmiah atau positif.

           SELAMAT MEMPELAJARI



0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. RAHMAN ERLANGGA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger